PILARIND, Kabupaten Bekasi - Luas lahan tanaman padi yang panen di Desa Sukamakmur, Kecamatan Sukakarya, Kabupaten Bekasi pada tahun ini mengalami peningkatan sebanyak 3 persen.
Tentunya peningkatan luas lahan tanaman padi itu mampu menopang produksi beras di wilayah Kabupaten Bekasi.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Bekasi, Nevi Hendri menyebut peningkatan luas lahan itu terjadi sejak 2021 yang dihitung berdasarkan metode Krangka Sempel Area (KSA).
Lebih lanjut, Nevi mengatakan secara teknis produksi padi diambil dari hasil perkalian luas panen bersuh dengan produktivitas.
Nevi menjelaskan, panen dari luas tanaman padi yang ada pada lahan persawahan dikoreksi dengan besarnya konversi galengan.
Sementara produksi beras didapatkan dari hasil perkalian produksi padi atau gabah dengan angka konversi gabah ke beras.
"Produksi padi dan beras dihitung hingga level kabupaten dan kota. Termasuk hitungan di Kabupaten Bekasi. Dimana sejak 2021 luas panennya meningkat 3 persen," ujar Nevi, Minggu, 5 Januari 2023.
Maka, kata Nevi, produksi beras saat ini sudah mampu memenuhi kebutuhan masyarakat Bekasi dalam kategori cukup. Tetapi, masih harus didorong dengan upaya maksimal pada dalam proses distribusi dari satu tempat ke tempat lainya.
"Kalau dari sisi produksi bisa dikatakan mampu memenuhi kebutuhan masyarakat Kabupaten Bekasi. Tinggal bagaimana kita optimalkan distribusinya supaya produksi yang dihasilkan berjalan maksimal," ujarnya.
Disisi lain, Ia juga menuturkan bahwa produksi padi di Kabupaten Bekasi berada di posisi 5 besar di Provinsi Jawa Barat. Tentunya ini menunjukan potensi padi atau gabah di Kabupaten Bekasi jauh luar biasa karena sudah mampu menjadi penyangga pangan di Jawa Barat dan Ibukota Jakarta.
"Sehingga dengan posisi ini sangat perlu untuk dipertahankan keberlangsungannya termasuk juga regenerasi petani supaya milenial juga ikut Turun ke bawah. Apalagi dengan adanya teknologi mekanisasi bisa menjadi daya tarik milenial untuk terjun sebagai pelaku pertanian," ungkapnya.
Ditempat yang sama, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Bekasi, Nani Suwarni menyampaikan, keberhasilan tersebut berkat didukung adanya bantuan yang diberikan oleh Kementrian Pertanian, berupa teknologi mekanisasi dan benih unggul yang mampu meningkatkan produktivitas.
Nani menjelaskan, luas baku lahan yang ada saat ini mencapai
47.000 hektare, sedangkan lahan di Kecamatan Sukakarya mencapai 3.420 hektar. Dari luasan tersebut, lahan yang dipanen mencapai 423 hektare dengan rata-rata produktivitas mencapai 6,5 ton perhektar.
"Terimakasih atas semua bantuan dan perhatian Mentan SYL, termasuk berbagai bantuan dari kementan seperti teknologi dan mekanisasi," kata Nani.
Sementara itu, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL), mengatakan bahwa data yang diperoleh BPS merupakan data resmi negera yang tidak bisa diragukan lagi karena sudah menggunakan metode KSA.
Dari Kementan sendiri, menurutnya, pengolahan data menggunakan 3 metode, yaitu metode standing crop, laporan daerah dan tinjauan di lapangan.
"Jadi jangan meragukan data BPS. karena datanya sudah melalui proses panjang. Termasuk data KSA, kemudian kami menggunakan 3 metode, standing crop, artifisial intelegen, laporan daerah dan datang langsung ke lapangan. Hasilnya sama, beras kita cukup," jelasnya, saat melaksanakan kegiatan panen raya di Sukamakmur, Kecamatan Sukakarya, Kabupaten Bekasi, Minggu 5 Febuari 2023. (*)