Harga Ayam Potong Naik, Tukang Bubur Ayam Merugi

Redaksi - 
Kamis, 11 Agustus 2022
PILARIND, Kabupaten Bekasi - Harga ayam potong di Pasar Hewan Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat melonjak tajam. Tingginya harga ayam potong mulai dirasakan pedagang di pasar tersebut sejak dua bulan terakhir.

Tak ayal, para pedagang memgeluhkan tingginya harga daging ayam potong, yang tentunya mempengaruhi omset penjualan mereka. Selain itu, pembeli ayam potong juga mengeluhkan hal sama.

Menurut Kholis (45) pedagang ayam potong mengatakan, kenaikan harga hingga mencapai 46 persen dari harga normal. Biasanya harga normalnya Rp24.000, saat ini sudah mencapai harga Rp35.000 per kilogram.

Kholis juga menuturkan, tingginya harga ayam potong sangat mempengaruhi omset penjualan daging ayam potong dilapaknya. Kata Kholis, tingginya harga dipengaruhi juga oleh tingginya harga pakan ternak dan sulitnya mendapatkan pasokan ayam dari para peternak.

"Jelas mempengaruhi pendapatan kita, kalau kaya karyawan kita ini kan gajinya gak bisa dipotong, jadi mau gak mau kita harus rela keuntungan berkurang," ujar Kholis, Rabu (10/8/2022).

Berkurangnya omset penjualan, diakui Kholis lantaran para pelanggannnya, banyak mengurangi jumlah belanjaan mereka akibat semakin tingginya harga daging ayam potong.

"Biasanya itu kita order satu mobil, habis dalam satu hari, sekarang ini satu mobil itu paling bisa habis dalam dua sampai tiga hari," ungkapnya.

Hal yang sama dirasakan oleh Pepen Sutikno (38) pedagang bubur ayam yang biasa membeli kebutuhan daging ayam potong di Pasar Hewan Cikarang Utara. Menurutnya, dalam dua bulan terakhir kondisi harga daging ayam mengalami naik dan turun, bahkan saat ini sudah jauh dari harga normalnya.

"Kalau normal itu saya belanja harga Rp24.000 kalau sekarang sudah Rp35.000 per kilo, jelas keuntungan dagang bubur saya berkurang, karena kan harus nutup harga belanja daging ayam juga," kata Pepen.

Berbagai upaya telah ia lakukan, agar bisa terus tetap berjualan bubur ayam, meski dibebani harga daging ayam potong yang tinggi. Belum lagi menurutnya, beberapa komoditi lainnya juga memgalami kenaikan, sehingga sangat berpengaruh pada usaha dagang bubur ayam yamg dimilikinya.

"Iya kalau kita gak ambil harga segitu, kita gak bisa jualan bubur. Apalagi ini juga kaya harga lainnya juga pada naik, gimana aja caranya yang pnting saya bisa tetap jualan buat hidupin keluarga," ungkapnya.

"Ya berharap sih Pemerintah bisa normalin lagi harga-harga, kalau kaya saya ini kan pedagang kecil, kalau modalnya aja udah tinggi kita untungnya juga semakin kecil," tutup Pepen.


First Comment?

Login to Comment

0 Comments


Copyright © 2025 pilarind.id. All Rights Reserved.

logo Tentang Kami   |   Redaksi   |   Pedoman Pemberitahuan   |   Kontak


Copyright © 2025 pilarind.id. All Rights Reserved.